Theme Support

Telepon/SMS : 08123456

Kodokpun Tak Sudi Bernyanyi


Apa kabar teman-teman, saya harap kabar anda saat ini baik-baik saja

Jumpa perdana, saya ingin mengutip sebuah lagu, di jamannya kala itu termasuk lagu yang nge-hit atau populer. Dan penyanyi yang mentenarkan ( make s.o. well known ) lagu tersebut adalah penyanyi yang dalam setiap penampilannya selalu memakai topi seperti kodok ( Entah jenis topi apa namanya ). Ari Wibowo adalah penyanyi yang kami maksud.

Betul sekali " Kodokpun ikut bernyanyi "

Ok....!!!

Terus hubungane iku loh opo, lagunya Ari Wibowo dengan budidaya kodok yang akan kita bahas.?


Sabar  kawan tak perlu ngana keluarin mosi tidak percaya kaya di tv republik sebelah. Nanti akan saya jelaskan hubungan yang terjadi antara lagunya Ari dengan budidaya kodok.


Sekian lama sebagian wilayah Nusantara di gonjang ganjing oleh asap akibat hutan terbakar . Penantian yang sangat lama itu akhirnya datang juga . Apakah pelaku atau otak yang suruh bakar lahan / hutan di bui ataukah sudah rip? Ehem ..., saya kurang tahu, yang saya maksud penantian yang sangat panjang akhirnya datang juga adalah gerimis sama inangnya yakni hujan. Musin hujan telah tiba kawan.


Jika musim hujan tiba kalangan masyarakat bawah seperti petani akan bersuka cita, selain mereka bisa memulai menanam, air yang di gunakan kebutuhan sehari hari pun dapat tercukupi, meski bukan air hasil pengolahan "water treatment" ala PDAM, hanya air "Tjap Petir"..... sujud syukur tak akan di lupakan di haturkan ke hadapan Illahi penguasa semesta.
Ya.. perlu kita maklumi musim kemarau kemarin mereka mendapatkan air yang agak lumayan bersih dari uluran para calon pemimpin daerah yang menebarkan pesonanya melalui air bersih. Nah dengan selesainya pilkada serentak serta datangnya hujan berhenti pula pasokan air bersih tersebut, selain alasan air sudah tersedia dengan merk Cap Petir tadi, yang kalah pilkada pusing menghitung modal yang di keluarkan serta mencari solusi pengembalian modal tersebut, sedangkan yang menang, jadi penguasa daerah terpilih sibuk balas sms kolleganya.



Teman-teman yang di mulyakan Tuhan.

Selain petani, dengan hadirnya musim hujan ada kelompok kecil lain di masyarakat kita, tidak kalah rasa syukurnya karena yakin sang mantan ( istri ) senyum simpul melihat kehadiranya menenteng rejeki dimana rejeki tersebut tidak mungkin mereka dapatkan jika uap air tidak berkondensasi ( Hujan Tiba ) . Meski baju basah kuyup, bibir terasa asin (akibat tetesan air dari topi penahan hujan karena sekian lama tidak di cuci istri.) Ada tawa tersembul di kalangan minoritas ini.

Siapakah komunitas kecil yang kami maksud ? Tidak lain dan tidak bukan kelompok kecil ini adalah para Sniper kodok / Penembak runduk ( pencari / pemburu kodok sawah)



Sniper kodok / Penembak runduk ( pencari / pemburu kodok sawah)


Rekanku sekalian yang berbahagia

Sepenggal gambaran di atas adalah warna negeri tercinta kita saat ini. Ada bupati terpilih yang bersuka hati karena kemenangannya, di sisi lain ada rivalnya yang pusing banyak keliling bingung campur tidak percaya karena kekalahannya. Petani bersujud syukur karena kucuran hujan tiba, di lain pihak penjual air bersih putar otak karena sepi order pilkada sudah selesai di "gelar".
Sang istri pencari katak sawah tertawa lebar uang komite anaknya rampung di bayar.
Dan masih bayak cerita-cerita lainnya.

Mestinya puji dan rasa syukur pantas kita panjatkan ke Tuhan pemilik alam ini, karena keserasian, keselarasan, keseimbangan masih terus di wujudkan di bumi pertiwi tercinta kita. Tetapi kita penghuni negeri malah "Ngawur" dalam menyikapinya.
Kita di berikan negeri yang  "Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo".
Ungkapan “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo“ merupakan suatu kalimat yang merupakan ungkapan untuk menggambarkan keadaan bumi pertiwi  Indonesia. Gemah ripah loh jinawi berarti (kekayaan alam yang berlimpah) sedangkan  toto tentrem karto raharjo (keadaan yang tenteram). Namun semboyan di atas tidak lagi berlaku di negeri kita tercinta ini. Orang bilang tanah kita tanah surga seperti yang tersirat dalam lagu koes plus yang berjudul kolam susu. kail dan jala cukup menghidupimu, ikan dan udang datang menghampiri dirimu. Namun keadaan tersebut berbeda 180 derajat dengan kehidupan masyarakat Indonesia sekarang.

Sekali lagi mari kita sikapi pelaku peran di atas yang nyata-real ada di negeri ini.

Apakah dengan tertawanya istri pencari katak sawah karena si suami pulang membawa rejeki lumayan, tidak ada yang di rugikan
Jawabanya "ADA" yang utama dan pertama adalah keseimbangan ekosistim di alam terganggu, jika di lakukan perburuan secara terus menerus.
Kenapa bisa terganggu ?
Karena salah satu sub rantai makanan ( Katak sawah =  Fejervarya cancrivora ) di alam makin hari makin punah, keberadaan katak sawah semakin langka.




Rantai makanan



Mari kita amati ilustrasi gambar rantai makanan di atas

1.    Jika katak punah ( salah satunya katak sawah ) akibat perburuan besar besaran, maka hewan yang beruntung adalah serangga predator, karena mereka bisa beranak pinak semaunya,
2.    Jika serangga predator dalam jumlah yang sangat besar di alam setelah beranak pinak apakah belalang di alam cukup untuk di makan ? yakin 100% sumpah pocong pun saya berani, belalang tidak akan cukup di makan serangga predator
3.    Jika belalang tidak memenuhi kuota.. serangga predator tidak akan makan level atasnya ( keburu takut ) dan yang di serbu adalah makanan belalang, yakni Padi
4.    Jika padi di makan serangga predator siapa yang berteriak ? yang punya sawah tentunya, namanya  Bung Tani.
5.    Jika bung tani emosi, solusi tercepat yang akan di ambil adalah beli pestisida
6.    Jika pestisida di sebar pakde tani di sawah ada hewan lain yang marah, siapakah hewan itu, hewan ini bernama tikus. Mereka marah karena sebagian makanan mereka ikut mati terkena racun tebaran petani tadi. Bahkan sebagian temanya ikut is dead. Panglima tikus mengumumkan siaga perang lawan Bung Tani.
7.    Jika tikus ngamuk petani gagal panen.
8.    Jika amukan tikus belum 100% petani akan panen, tetapi hasil panenannya tercemar racun pestisida
9.    Jika beras hasil panenan padi petani 0,000 sekian % tercemar racun pestisida pada pemakain perhari dan berlangsung tahunan, pemakan nasi akan terkena stroke, asam urat, kencing manis, alegi, usus buntu dan lain lain.
10.    Jika pemakan nasi sudah terinfeksi pestisida jadinya ya seperti yang anda lihat di tv setiap hari, suka membuka aib orang, badut-badutan kala sidang, senetron pengandaian ( berandai-andai ). dan lain-lain.

Nah...loh...bagaimana kok piye?
Ada yang interupsi ?
Misal...Pak, Mas, Dab, Kong...kan ilustrasi gambar di atas, tikus di makan ular ?
Betul mestinya tikus di makan oleh ular, tetapi sekarang ularnya di gendong sama ibu-ibu atau tante-tante yang lagi kumpul arisan.

Nih...buktinya

Tas yang di gendong tante cantik itu berbahan kulit ular. Gimana ada yang interupsi lagi?





Gambar di atas adalah proses pembersihan ular dan proses penyamakan, setelah di samak jadinya seperti gambar di bawah ini


Setalah berwujud tas lalu di gendong para tante untuk kondangan atau arisan.

Kembali ke pokok bahasan.

Teman-teman...

Dari paparan yang coba saya suguhkan kepada anda. Ada yang mesti kita cermati di antaranya adalah Salahkah pencari katak sawah yang mengais rejeki ? mereka tidak bersalah, ini berhungan dengan isi perut, mereka hidup di negeri yang konon katanya sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945 dan di akui oleh PBB.
Tapi mereka sumber masalah ?
Mereka bukan sumber masalah. Masalah yang sebenarnya tidak sesederhana seperti yang kita pikirkan.

Kan sudah ada larangan dari pemerintah di larang berburu !
Kalau sekedar melarang tanpa mencarikan solusi sama saja bohong.

Masalah negeri ini komplek / sudah akut.


Saya tidak akan melebarkan pembahasan lagi. Kita fokus kepada hewan yang bernama Kodok atau Katak
Dan agar kelak di artikel-artikel selanjutnya tidak rancu.

Istilah....
Katak / Kodok
Adalah.....
Yang bisa di makan, bisa di ternak, tidak beracun
Bisa Kodok Sawah = Fejervarya cancrivora
Kodok Lembu ( American Bullfrog = Rana catesbeiana)
Serta Kodok/ Katak yang lain tergantung penamaan di setiap daerah
Komentar tentang SARA DI LARANG KERAS















Ternak Kodok Mudah dan Murah




Teman-teman yang budiman.....
Bagi anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dengan sedikit modal dan yang terpenting tidak menyita banyak waktu, penanganan mudah. Kami mereferensikan anda sekalian mengikuti jejak kami.

" Pelajari Dan Tiru Teknik-Metode Yang Saya Gunakan 
Untuk Mencari Penghasilan Tambahan, 
Dengan Beternak 
KODOK (KATAK ) "









Alasan Kuat Mengapa Mesti Kodok / Katak Yang Di Budidayakan :


  • Peluang pasar masih terbuka lebar ( Dalam maupun luar negeri )
  • Belum banyak pelaku usaha di bidang budidaya kodok.
  • Cocok dengan keadaan wilayah Nusantara sehingga peluang adaptasi sangat besar ( Meminimalisir kegagalan )
  • Kontrol perawatan sangat mudah karena dapat di pantau secara langsung
  • Ikut menjaga melestarikan ekosistim katak di alam dari perburuan liar
  • Terakhir dan yang paling penting, tidak butuh lahan luas bahkan ukuran 1 ( satu ) meter persegi pun cukup untuk memulai



Ini tentang masa depan kita bersama !

Mungkin saja saat ini anda sedang bingung menentukan jenis usaha sampingan yang ingin anda jalani .? 

Anda pusing karena tidak punya waktu ?
Anda pusing karena keterbatasan modal awal ?
Anda pusing nanti menjual hasil panen kemana?

1. Beternak kodok tidak menyita banyak waktu, cukup 2 ( Dua ) kali sehari di tengok, 
    bisa anda sendiri atau di wakilkan ke istri, adik atau pengganti anda.
2. Budidaya kodok dengan sistim yang akan saya ajarkan kepada anda sekalian tidak 
    membutuhkan banyak biaya, bahkan jika anda kreatif  bisa GRATIS

3. Lahan sempit bahkan kalau terpaksa di dalam rumah "BISA"
3.Tidak usah khawatir dalam menjual hasil panen, karena tiap daerah masih terbuka 
    lebar. Hanya saja saat ini pelaku usaha jual beli kodok seringkali " Diam " dalam  
    operasionalnya. ( Diam = Tanpa Publikasi mencolok)


Kini saatnya, Kita menentukan masa depan dengan sedikit mencari penghasilan tambahan atau bahkan penghasilan utama dengan beternak- budidaya Kodok alias katak.





"Mari Kita Bangun
Komunitas Peternak Kodok
Di Negeri Tercinta Kita 
Agar Keseimbangan Lingkungan Terjaga
Kesejaterahan Kita Terangkat
Berlandaskan KeBhinnekaan Yang Ada


 

"Salah satu strategi yang akan saya bongkar dalam memulai budidaya KODOK kepada Anda adalah tentang,"Bagaimana Kita Memulai Usaha Dengan Modal Minimal, Pemeliharaan Sistim Organik Mudah-Murah, Dan Ending-nya Panen Maksimal..!"




Kami akan berbagi tips dan trik, yang bisa Anda tiru dan terapkan ketika mau memulai budidaya Kodok untuk pertama kalinya :

1. Menekan modal awal
2. Memelihara dengan sistim organik
3. Memanen dengan hasil maksimal


LALU TEKNIK SUPER APA YANG SAYA BAGIKAN KEPADA ANDA ?


TEKNIK SUPER-NYA adalah:

Kita bisa memulai budidaya dengan modal yang sangat terjangkau 

Jika kita memulai budidaya kodok mengacu ke teori atau teknik umum yang banyak betebaran di internet banyak sekali butuh biaya. Mari kita analisa ( Pelan-pelan saja )
1. Butuh lahan agak luas juga media, dalam hal ini butuh kolam yang di semen ( Silahkan di hitung harga semen, batako CS)
Dengan teknik - metode yang akan kami ajarkan, masalah lahan / tempat  ukuran 1 ( satu ) meter persegi pun cukup, andai  terpaksa di dalam rumah pun BISA ( Intinya tidak butuh lahan yang luas dalam memulai )
2. Butuh bibit dengan standar khusus ( Yakin saya hal ini berkenaan dengan politik bisnis, yang akan
giring kita ke opini pembelian bibit dengan harga yang fantastis )
3. Butuh waktu ekstra dalam sisi perawatan. ( Jika anda menemukan artikel yang membahas waktu
ekstra dalam pemeliharaan ternak kodok, silahkan di tanya alamatnya di mana kalau perlu anda
kunjungi. Apa betul si pembuat artikel merangkap pembudidaya atau  hanya iseng copy paste artikel
orang untuk mendongkrak trafik blog / websitenya ( Ikut program google adsense misalnya dengan
ciri di mana-mana muncul pop up iklan )

Bagi saya pribadi jika budidaya kodok dalam mengawalinya butuh biaya yang sangat besar mending dananya saya belikan vw kodok bisa untuk ngojek ( Betul tidak??? )
 
Tetapi...Jangan khawatir jika anda :

1. Minim modal awal
2. Ingin menekan biaya awal

Anda bisa memakai metode - teknik yang akan kami beberkan nantinya.

1. Media

Media perawatan pengganti kolam kita bisa memakai barang bekas eks. pelatan rumah tangga.
WOW......PAKAI BABEK (BARANG BEKAS )

Betul sekali teman-teman, barang bekas eks. peralatan rumah tangga, yang pasti bukan panci, wajan serta keroni-keroninya.
Barang bekas eks. peralatan rumah tangga yang kami maksud nantinya anda bisa membeli di pengepul barang rongsok, ( Biasanya tidak perlu pesan, setahu kami barang tersebut ready setiap saat )
Tapi jika teman-teman mampu membuat kolam semen alangkah lebih baik. Silahkan di ukur sendiri kemampuan masing-masing.

Sekali lagi......!!!!!!!

 Dengan teknik - metode yang akan kami bagi nantinya lahan / tempat  beternak ukuran 1 ( satu ) meter persegi pun cukup, dan bila terpaksa di dalam rumah pun ayo.....( Intinya tidak butuh lahan yang luas dalam memulai )


2. Bibit

Anda tidak harus membeli bibit di penjual bibit dengan harga mahal ( Jika anda ingin mendapakan bibit kami juga menjual dengan harga persaudaraan )
Untuk jenis bibit anda tidak harus fokus atau memaksakan diri ke satu bibit yang lagi nge-trend misal kodok lembu The American Bullfrog ( Rana Catesbeiana ), tetapi kodok sawah - kodok ijo, The Marsh Frog ( Fejervarya Catesbeiana ) pun bisa di ternakkan dengan metode kami dengan metode kami tentunya.


3. Waktu Perawatan

Dalam proses operasional perawatan... budidaya kodok sangat salah jika ada yang mengatakan butuh waktu ekstra, yang benar waktu yang di butuhkan sangat minim. Waktu minim tersebut untuk memberi pakan pagi dan sore juga mengganti air ( Penggantian air dan pembersihan media jika anda memakai teknik kami tidak harus sehari sekali ). Sipapapun bisa tidak harus tim khusus dalam pemberian pakan dan pembersihan media.

Perawatan menggunakan sistim HERBAL-ALAMI

Memulai budidaya kodok bisa di bilang bukan masalah yang mudah-mudah amat, jika kita tidak mempersiapkan dari awal bukan untung yang kita dapat tetapi "puntung yang kita hisap".
Hal ini juga berlaku di proses perawatan dari mulai kecil ( Berudru - Kecebong ) sampai dengan kodok- katak siap jual, kita mesti, wajib hukumnya ' Kudu " memberi perlindungan ganda dari serangan bernagai macam penyakit.
Terus apakah kita mesti beli obat pembasmi penyakit tersebut??

Jawabannya silahkan jika anda ada dana taktis

Tetapi jika anda ingin menekan biaya lagi-lagi,,kami akan mengajarkan membuat ramuan herbal agar kodok-katak peliharaan kita bisa "ROSO" jauh dari penyakit.

Istilahnya kami akan ajarkan anda membuat jamu herbal dimana bahan bakunya ada di sekitar kita bahkan tiap hari diolah oleh mantan pacar kita ( ibunya anak-anak )

Sama seperti keinginan Anda!
Kami juga demikian...!!!

Buat apa punya usaha sampingan, jika  waktu kita habis di kandang ternak 12 jam sehari, 7 hari seminggu ....?!?!?!! 

Yang jelas semua itu pasti ada formula, ada strategi, ada rahasianya yang terus menerus saya praktekkan berulang-ulang, selanjutnya saatnya sekarang saya berbagi ke anda...

Dan di blog gratis ini, saya siap BONGKAR RAHASIA DAPUR  tentang "Bagaimana Cara Budidaya Kodok-Katak Di Lahan SEMPIT , Modal Awal SEDIKIT , Hasil " Bismillah " SELANGIT "


Untuk semua itu.....Tunggu artikel perdana kami.....!!! serta artikel- artikel pendukung lainya.




Salam Sukses!!



Tim Nusantara Kodok 


Nantinya Anda pun bisa langsung berkonsultasi dengan kami sesuai jadual yang sudah ditentukan baik itu melalui email, telepon,sms ataupun bertemu langsung kerumah ( Jangan khawatir jalan ke gubuk saya sudah di cor Bapak,e Bupati, jadi tidak becek, kopi buatan mantan pacar saya GRATIS :)